Waktu boleh saja bergerak maju. Namun barang - barang dari masa yang telah lalu tidak akan pernah tenggelam oleh waktu. Sejarah yang membuatnya akan selalu abadi.
Blog ini adalah koleksi barang - barang masa lalu yang selalu mempunyai banyak kenangan bagi pemiliknya...
Produsen :Nederlandsche Seintoestellen Fabriek (N.S.F) Negara Produsen :Belanda Model :H 226 U Keterangan :Indonesisch Fabrikaat
Selamat datang.. salam jumpa kembali di ruang masa lalu. sudah hampir satu tahun saya disesakkan dengan asap modernisasi yang memuakkan, akhirnya saya kembali di ruang masa lalu yang saya cintai.
Radio tabung N.S.F ini saya miliki setahun yang lalu dari salah satu "sahabat jadul" saya di Solo. Inilah satu-satunya radio tabung yang menghiasi lemari koleksi saya. saya ingat ketika itu meski saya harus sabar menunggu beberapa hari sampai akhirnya radio asal belanda tersebut mengetuk pintu kamar saya. Dan wuaw saya terkesima. setelah sesi tanya-menanya dengan sahabat saya, alunan musik klasik nan aduhai mengalun hiasi kamar saya melalui N.S.F - H 226U. Yang membuat suasana tambah klasik ialah efek suara timbul tenggelam hasil aliran SW (Short Wave) two channel, jadullll..
"Tahun boleh saja berganti, namun masa lalu tidak akan pernah hilang terekam dalam ingatan"
Radio Transistor Tjawang merupakan awal mula kebangkitan produk radio transistor di Indonesia. Berawal dari semangat nasionalisme Alm. Drs. H. Thayeb Mohammad Gobel, sang pelopor hadirnya radio transistor di Indonesia, yang menginginkan adanya alat komunikasi baru untuk menciptakan integrasi bangsa di awal kemerdekaan. Atas prakarsa beliau pada tahun 1950an berdirilah PT. Transistor Radio Manufacturing co. di kawasan Cawang, Jakarta. Timur . PT inilah yang memproduksi radio transistor tjawang. Pada saat itu radio transistor merupakan revolusi dari radio yang telah beredar sebelumya, yaitu masih menggunakan tabung hampa.
Keberadaan radio transistor yang dioperasikan dengan baterai ini membawa perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang terpencar di berbagai pulau, dengan kondisi pada waktu itu dimana fasilitas listrik masih belum merata dan infrastruktur perhubungan masih sangat terbatas. Radio transistor ini dapat menangkap siaran pemerintah dari seluruh pelosok Indonesia, sehingga dapat menjadi alat untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
Radio tjawang kini memang tinggal kenangan. Merk tjawang pada tahun 1970 digantikan dengan merk baru yakni National, yang merupakan kerjasama antara PT. National Gobel (dibentuk oleh Thayeb M. Gobel dan rekan-rekannya pada 27 Juli 1970) dengan matsuhita electric industrial.co. ltd dari jepang. Lalu kini berubah nama menjadi Panasonic, merk yang sudah tidak asing lagi kiprahnya di industri elektronik masa kini.
Radio transistor tjawang ini sampai di tangan saya lagi - lagi secara tidak sengaja. Berawal dari lawatan saya ke rumah sahabat jadul di Solo. Sebenarnya tidak berminat memboyong radio yang hanya bisa menangkap gelombang SW (Short Wave) ini ke Jakarta, karena memang barang ini tidak masuk dalam daftar koleksi sahabat saya yang ditawarkan kepada saya. barang itu teronggok di luar rumah, bergaul dengan barang rongsokan lainnya. Radio tersebut memang tidak berfungsi, namun karena kebetulan saya memang mencari radio tjawang, dan setelah mengutarakan maksud dengan teman saya itu, tidak beberapa lama masuklah radio tjawang tersebut ke dalam tas belanjaan barang loakan saya.
Lahir di Jakarta....
Tertarik berburu dan mengoleksi barang - barang antik, mengupas fakta sejarah, dan mengeksplorasi pasar loak...
Kontak saya : 087887288789
Email :ryan.asyakur@yahoo.com