..SELAMAT DATANG DI RUANG MASA LALU..

Waktu boleh saja bergerak maju. Namun barang - barang dari masa yang telah lalu tidak akan pernah tenggelam oleh waktu. Sejarah yang membuatnya akan selalu abadi.

Blog ini adalah koleksi barang - barang masa lalu yang selalu mempunyai banyak kenangan bagi pemiliknya...

Mari menggali sejarah!!...

01 September, 2009

Telephone Putar Heemaf - Philips 1938


Telephone Putar Heemaf-Philips

Negara Produsen :Belanda
Tahun produksi :1938
Produsen : HEEMAF Holland B.V
Supplier : N.V Philips

Entah kenapa saya selalu tergila - gila dengan begitu saja ketika melihat telephone jadul berkeliaran di luaran sana, tanpa peduli dengan menumpuknya koleksi telephone putar jadul di rumah. Rasanya ingin nambah nambah dan nambah terussss.

Berawal dari kunjungan saya ke rumah sahabat jadul saya di bilangan jakarta selatan. Akhirnya membawa saya pada perkenalan dengan telephone Belanda hasil kerjasama HEEMAV B.V dengan N.V Philips ini. Bentuknya yang gagah aduhai, dengan warna hitam, benar merupakan ciri khas dari produk telephone jadul eropa. Terus terang saya belum pernah mendengar merk HEEMAF sebelumnya. Kalau PHILIPS mungkin semuanya juga tahu, bahwa perusahaan asal Belanda ini, merupakan salah satu produsen elektronik terbesar di dunia.

Sampai rumah lantas pikiran saya dihantui dengan nama HEEMAF. Lalu bergegas saya cari informasi. setelah browsing sana sini dan info sini sana akhirnya didapatkan juga situs www.heemaf.nl. Saya mendapatkan logo HEEMAF di telp saya sama persis dengan logo HEEMAf di situs tersebut. Meskipun saya belum mendapatkan info lebih lanjut mengenai sejarah perusahaan ini dari situs itu karena beberapa fitur yang tidak bisa diakses. Setidaknya saya menduga bahwa HEEMAF adalah perusahaan elektronik penghasil telephone asal Belanda yang banyak berkolaborasi dengan perusahaan seperti philips, siemens dll dalam menelurkan produk telephone.

20 Agustus, 2009

Radio Transistor Tjawang



Radio Transistor Tjawang


Negara Produsen : Indonesia

Tahun Produksi dan Pemasaran : 1954 – 1964


Radio Transistor Tjawang merupakan awal mula kebangkitan produk radio transistor di Indonesia. Berawal dari semangat nasionalisme Alm. Drs. H. Thayeb Mohammad Gobel, sang pelopor hadirnya radio transistor di Indonesia, yang menginginkan adanya alat komunikasi baru untuk menciptakan integrasi bangsa di awal kemerdekaan. Atas prakarsa beliau pada tahun 1950an berdirilah PT. Transistor Radio Manufacturing co. di kawasan Cawang, Jakarta. Timur . PT inilah yang memproduksi radio transistor tjawang. Pada saat itu radio transistor merupakan revolusi dari radio yang telah beredar sebelumya, yaitu masih menggunakan tabung hampa.

Keberadaan radio transistor yang dioperasikan dengan baterai ini membawa perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang terpencar di berbagai pulau, dengan kondisi pada waktu itu dimana fasilitas listrik masih belum merata dan infrastruktur perhubungan masih sangat terbatas. Radio transistor ini dapat menangkap siaran pemerintah dari seluruh pelosok Indonesia, sehingga dapat menjadi alat untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

Radio tjawang kini memang tinggal kenangan. Merk tjawang pada tahun 1970 digantikan dengan merk baru yakni National, yang merupakan kerjasama antara PT. National Gobel (dibentuk oleh Thayeb M. Gobel dan rekan-rekannya pada 27 Juli 1970) dengan matsuhita electric industrial.co. ltd dari jepang. Lalu kini berubah nama menjadi Panasonic, merk yang sudah tidak asing lagi kiprahnya di industri elektronik masa kini.

Radio transistor tjawang ini sampai di tangan saya lagi - lagi secara tidak sengaja. Berawal dari lawatan saya ke rumah sahabat jadul di Solo. Sebenarnya tidak berminat memboyong radio yang hanya bisa menangkap gelombang SW (Short Wave) ini ke Jakarta, karena memang barang ini tidak masuk dalam daftar koleksi sahabat saya yang ditawarkan kepada saya. barang itu teronggok di luar rumah, bergaul dengan barang rongsokan lainnya. Radio tersebut memang tidak berfungsi, namun karena kebetulan saya memang mencari radio tjawang, dan setelah mengutarakan maksud dengan teman saya itu, tidak beberapa lama masuklah radio tjawang tersebut ke dalam tas belanjaan barang loakan saya.

Sumber referensi :

www.panasonic.co.id

www.kedaibarangantik.blogspot.com

19 Agustus, 2009

Telephone Putar Dinding



Semakin hari saya semakin "kepincut" dengan telephone putar jadoel. Telephone putar ini adalah telephone dinding pertama yang saya miliki. Tidak ada merk yang melekat pada bodi telephone ini, tapi saya menduga ini adalah model telephone buatan asia. Ketika saya dapatkan, telephone ini sudah tidak tersambungkan oleh kabel, sehingga saya sampai saat ini tidak pernah mencobanya. Namun, karena warnanya yang hitam, modelnya yang model dinding serta ketertarikan mencari sejarah sebuah perangkat telephone yang membuat saya membawa telephone "manis" ini mengisi ruang masa lalu saya.

16 Agustus, 2009

Telephone Putar iwatsu





Telephone putar merk iwatsu ini saya dapat secara tidak sengaja. Seperti biasa kejadian itu bermula dari perburuan di pasar loak idola saya di jakarta timur. Mata kembali terperanjat pada sosok besar dan mulus si iwatsu. Begitu menggoda =)

Saya mengira telephone putar iwatsu ini adalah telephone untuk operator kantor. Terlihat di badan telephone terdapat tuts kotak untuk tujuh line dan sepuluh tombol bulat kecil. Saya belum begitu paham maksud tombol kecil dibawah itu, karena kondisi telephone belum pernah disambungkan lantaran soket di belakang telephone berbeda dengan model sekarang ini. Di belakang telephone terdapat informasi angka 1982.7, yang menurut saya bisa berarti bahwa telephone tersebut diproduksi atau diedarkan pada bulan Juli tahun 1982. Saya konfirmasi ke ibu saya tentang keberadaan telephone jenis itu, dan beliau mengiyakan bahwa pada waktu bekerja sering menggunakannya.

Dan saat ini, Telephone asal Jepang ini sudah berjajar dengan koleksi telephone putar jadul saya lainnya....

Welcome Home iwatsu...


15 Agustus, 2009

Setrika Arang Besi Jago (2)




Sudah punya dua setrika arang tidak membuat berhenti untuk mengoleksi benda ini. Setelah mendapat tawaran dari seorang sahabat jadul asal solo, dan sangat kebetulan saya akan melakukan lawatan ke solo, membuat saya semakin semangat untuk memburunya. Setrika arang besi jago saya yang kedua ini berbeda dengan pada postingan saya yang pertama. Setrika ini lebih besar, ada kupingannya di kiri kanan dan belakang, dan yang membuatnya semakin menarik adalah adanya tangkringan untuk tempat setrika.

Setelah bertanya dan berdiskusi dengan mbah saya dan beberapa orang teman, didapatkan informasi bahwa setrika ini ada dan aktif digunakan di bawah tahun 50an. Saya mencoba mencermati beberapa simbol yang melekat pada sosok setrika ini, saya mendapatkan adanya simbol kegagahan, keras, konservatif dan feodal yang kiranya memang sesuai pada era dimana ia digunakan.

Banyak orang yang mengatakan setrika arang ini benda usang tak berdaya, tapi bagi saya ia adalah benda koleksi idola dan tetap melegenda....

Setrika Arang Besi Jago (1)




Udah lama banget pengen punya setrika arang jago besi akhirnya kesampean. Memang seringkali saya jumpai setrika arang jago di tempat perburuan saya. Namun seperti biasa yang namanya tidak berjodoh memang sulit. Ketika uang ada, barang tidak cocok. Uang tidak ada, barang malah ada yang cocok. Masalah klasik perburuan memang kerap menghinggapi saya ketika ingin mempunyai setrika besi arang jago ini. Tapi akhirnya perburuan saya dengan si ayam jago besi ini menemui akhirnya juga, Setelah tidak sengaja berburu di pasar loak, dan tidak lama mata saya terpandang lama di setrika. Kondisi waktu itu tidak begitu istimewa, dengan karat yang menguning. Tapi paku yang menancap sebagai ganti dari baut aslinya dan wangi karat yang khas malah menambah sumringah saya saat itu. Beberapa kali menawar dan hap hap, akhirnya barang bisa saya bawa pulang. Dan setrika ini menjadi teman setrika kuningan kecil yang sebelumnya sudah mewarnai ruang masa lalu saya.

14 Agustus, 2009

Setrika Arang Kuningan Kecil




Djoeragan Berminat?

Rp. 250,000

(Belum Ongkir)



Saat ini kita berlega hati, karena adanya setrika listrik. Sehingga pekerjaan menyetrika menjadi mudah dan menyingkat waktu. Namun dulu, ketika listrik masih menjadi barang langka, setrika aranglah yang menjadi pilihan utama. Setrika arang memang jauh lebih sulit dioperasikan. mengingat prosesnya yang cukup memerlukan waktu lama. Karena bahan bakar utama yaitu arang harus dipanaskan dulu menjadi bara, lalu barulah dipakai.

Saya mendapatkan setrika ini ketika berburu barang antik di Pasar Loak Jembatan Item Jatinegara. Bentuknya yang kecil dan terbuat dari kuninganlah yang membuat saya memboyong setrika mungil ini.

Setrika arang sekarang ini boleh saja terpinggirkan fungsinya oleh setrika listrik. Namun, keberadaannya berpindah fungsi menjadi barang buruan kolektor untuk menghiasi lemari kaca. koleksinya. Meski juga di beberapa daerah tetap saja ada yang setia masih memakai setrika arang ini.

Kacamata Ray-Ban




Ray-Ban B&L
Ray-Ban atau sering ditulis juga Riben. Kacamata yang tak asing bagi muda - mudi tahun 70an - 80an. Dimana pada masa itu kacamata gelap Ray-Ban merupakan simbol representasi anak muda. Ray-Ban mempunyai brand-image yang kuat, sehingga sampe saat ini gaung namanya masih terdengar kuat di telinga kita. Bahkan efeknya, jika kita ingin membeli kacamata gelap di pinggir jalan ataupun di toko kacamata yang tersebut pasti Riben, meski si penjual menyodorkan ke kita merk yang berbeda. Secara tidak sadar juga kita menyebut pelapis gelap untuk kaca jendela dan juga kaca mobil dengan sebutan Riben. Kacamata ini bisa berada di Ruang Masa Lalu saya karena merupakan pemberian dari bapak saya. Bapak membelinya pada tahun 80an, dan ketika saya kecil sering dipakaikan ke saya. Selain sebagai koleksi, kacamata ini juga kadang saya pakai untuk melindungi mata dari sinar matahari yang semakin hari semakin ganas sengatannya.